"Pembuangan karbon dioksida ke atmosfer diyakini berpengaruh terhadap perubahan iklim melalui pemanasan world wide. Oleh karena itu, hutan hujan Tete Batu memiliki peran penting dalam mengatasi pemanasan global hari ini.
Alhasil tidak sedikit tamu yang menjadikan tuan rumah sebagai bapak/ibu angkat mereka sendiri kemudian inten berkunjung kembali. Tidak lama kemudian Tetebatu menjadi destinasi favorit pengunjung Eropa sejak tahun 70-an. Inilah kemudian dasar yang menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya desa wisata di Lombok.
Desa wisata Tete Batu juga menyuguhkan beberapa fasilitas penunjang bagi para wisatawan seperti, homestay, dan Rumah makan yang mudah dijumpai. Selain keindahan persawahan dan pegunungan, di desa wisata Tete Batu Juga Terdapat beberapa air terjun seperti, air terjun Ulem – ulem dan air terjun Jeruk Manis, perjalanan menuju kedua air terjun tersebut memakan waktu jalan kaki ± 1.
Saat berkeliling kamu akan melihat warga yang menjemur gabah di panasnya aspal, warga yang mencuci langsung dari pancuran air di sawah hingga memetik langsung hasil bumi bersama warga.
Setelah puas bermain air, pengunjung dapat mengunjungi hutan di Tetebatu Village yang di dalamnya merupakan tempat tinggal kera abu-abu dan lutung hitam asli Lombok.
Buah Pala yang tumbuh subur di Desa Tetebatu diolah menjadi manisan yang dijual untuk oleh-oleh. Sejumlah fasilitas penunjang pariwisata juga telah tersedia untuk menambah kenyamanan wisatawan seperti homestay, rumah makan, dan tempat ibadah.
Acara visitasi ini juga dirangkai dengan peninjauan serta penyerahan sertifikasi CHSE pada beberapa desa wisata dan homestay di Tetebatu and outside of.
We absolutely liked this tour with Jaya and Agal! Normally really welcoming and caring, they usually discuss English perfectly. We went over a strolling tour throughout the rice fields, the monkey forest, the waterfall, and back through the small villages in Tetebatu.
Keindahan bentangan alam, perkebunan, pertanian, perternakan, bukit , air terjun, budaya, kesenian dan tradisi yang masih melekat dalam keseharian masyarakat menjadi suatu perpaduan yang sangat bernilai tinggi untuk di lestarikan, dijaga dan dirawat dengan langkah awal keterlibatan desa wisata berbasis masyarakat. Dalam aspek ini, masyarakat sangat ramah dan terbuka pada tamu, pelayanan ini yang kemudian menjadi nilai tambah sehingga membuat pengunjung merasa nyaman dan aman.
Desa yang berada di sebelah Selatan kaki gunung Rinjani ini memiliki udara sejuk dan suasana pedesaan yang masih asri.
Maka Desa Tetabtu yang terletak pada ketinggian seven-hundred meter di atas permukaan laut ini juga membuatnya sejuk, asri, dan menyegarkan serta minim polusi.
detikNews detikEdukasi detikFinance detikInet detikHot detikSport Sepakbola detikOto detikProperti detikTravel detikFood detikHealth Wolipop detikX 20Detik detikFoto detikHikmah detikPop Layanan
We did the 2nd summit trekking from Timbanuh (2D1N). We were by yourself on the monitor during 2 days. The main element right until the pos4 is fairly very long but no as well steep. The next summit of Rinjani (~3500m) is not really accessible anymore due to the fact 2018 because of the earthquake & quit at 3.200m.
Pada umunya mata pencarian penduduknya adalah petani,pagandeng, sebagian kecil pedagang dan pns dan wiraswata serta karyawan swasta
Bukan hanya anyaman dari bambu saja yang diajarkan oleh para penduduk di Tetabatu Village ini, tetapi ada juga sarung yang dibuat dengan alat bambu candu303 tradisional, dan tentunya kain tenun dari suku sasak yang khas.
Topografi desa Tete Batu ini menunjukkan terbentuknya canyon yang memanjang seperti kontur tanah yang menyajikan hijau dan suburnya panorama sawah yang bertingkat-tingkat (rice terrace). Garis besar bidang sangat terlihat dari bagian desa manapun. Kemudian, desa ini juga didandani oleh pemandangan alam yang tidak kalah indahnya yaitu bukit terjal yang menyatu dengan garis hutan sehingga membentuk air terjun di lereng gunung Rinjani selatan.